Gaya hidup islami yang memudar
Gaya
hidup islami yang memudar
Oleh
Chindy Chintya Cahya
Dalam kehidupan sehari-hari, ada
banyak hal mencolok yang tidak sama kita temukan dimasa yang lalu. Kehidupan
berjalan lebih singkat dari pada biasanya yang semulanya dibutuhkan waktu yang
lama unuk menyelesaikan suatu pekerjaan, kini dapat diselesaikan dalam hitungan
detik.
“menjaga
sesuatu yang lama tetapi baik, dan mengambil
hal baru yang lebih baik”
K.H Hasan Abdul Sahal pernah berkata
tentang intervensi, “keterbukaan yes! Interversi No! Karena interversi adalah
kedzoliman.”
Sebelum membahas tentang gaya hidup
yang memudar, perlu kita ketahui apa sih arti gaya hidup itu sendiri. Gaya
hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari. Sebagai umat muslim sudah
sepatutnya kita mencontoh gaya hidup tauladan kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Beberapa contoh sederhana dan kecil yang sering kita lupakan bahwa itu adalah
bagian dari gaya hidup Rasulullah, diantaranya:
1.
Bangun
sebelum adzan subuh
Nah, ini dia hal yang banyak
diabaikan manusia. Padahal ini merupakan kunci kesuksesan setiap insan dimuka
bumi ini. Rasulullah selalu mengajak umatnya untuk bangun sebelum adzan subuh
berkumandang. Bangun diwaktu ini bisa digunakan untuk banyak hal, seperti
shalat tahajud. Dan bangun diwaktu ini membantu tubuh kita untuk menghirup
udarah subuh pagi yang segar dan sejuk. Sehingga menyegarakan fikiran dan
mempersiapkan tubuh untuk beraktifitas selanjutnya. Ibarat kata dua orang
pelari, yang satunya lari terlebih dahulu dan yang satu lagi lari setelah 30
detik kemudian. Kita anggap saja kecepatan lari mereka itu sama. Namun dapat
dipastikan berdasarkan durasinya bahwa pelari pertama telah menempuh jarak yang
lebih jauh dari pelari kedua.
2.
Tidak
mudah marah
Tentu saja marah merupakan suatu kondisi yang pernah dirasakan oleh
setiap orang dibumi ini. Disetiap ada kesalahan atau hal yang tidak kita
inginkan terjadi, marah itu bisa saja menghampiri kita. Namun dapat dipastikan
bahwa marah salah satu penyebabnya adalah karena seseorang itu tidak bisa
menahan amarahnya yang datang bersama hawa nafsunya. Tetapi rasulullah selalu
saja bisa menahan aarahnya ketika amara itu datang pada beliau, beliau marah
bukan karena diikuti oleh hawa nafsu, melainkan karena Allah. Marah karena ada
yang melanggar syari’at islam,berbuat dosa, itu adalah marah yang memang
dibutuhkan.
Namun tidak sepatutnya marah dijadikan kebiasaan. Bisa kita
bayangkan apabila hari-hari kita selalu dihiasi dengan kemarahan, wajah
cemberut, pandangan sinis, dan hal lainnya yang berkaitan dengan marah. Tentu
saja hidup ini tidak akan pernah menjadi indah. Karena marah juga akan
mempercepat proses penuaan.
3.
Rajin
bersedekah
Kata-kata sedekah memang sudah tidak asing lagi dalam hidup umat
islam. Menjadikannya sebagai bahan kebiasaan atau nasihat merupakan hal yang
senat untuk dianjurkan.
Setelah mengetahuiakan kepribadian Rasulullah tadi, marilah kita
sejenak merenungi gaya hidup diri kita masing-masing:
1.
Jam berapa kita
bangun subuh?
2.
Seberapa kuat
kita menahan amarah kita?
3.
Kemana larinya
harta yang kita miliki?
Komentar
Posting Komentar