cerpen tentang hujan



                                    Perjalanan Bintang bersama hujan

            Langit yang indah bermandikan udara yang sejuk mulai menghiasi jagad raya yang indah. Seakan mendung takkan datang menghampiri. Bintang yang telah lama merindukan hujan tampak duduk berpangku tangan dibawah pohon yang rindang.  Yah, nama lengkapnya adalah bintang kirana. Ia adalah salah satu mahasiswi disebuah universitas  yang terletak jauh ribuan mil dari kampung halamannya. Ia mempunyai 3 saudara yaitu 2 adik laki-laki dan seorang kakak yang juga bersekolah di universitas yang sama dengannya. Sejenak terniang diingatannya tentang indahya masa ketika ia masih duduk di bangku SMA.
            “Bintang!! Bintang!! Ada yang mencarimu di halaman sekolah!” sepontan teriak temannya dari kejauhan. Dengan terkejut bintang pun mulai berlari melangkah menuju kehalaman sekolah. Setelah bintang melihat orang-orang yang sedang berdiri di depan gubuk kecil tepatnya didepan halaman sekolah. Bintang pun tersenyum riang karna orang tuanya hari itu datang menjenguknya.
 “mama....ayah!, dah lama ya nunggu bintang......? maaf ya ma yah... tadi bintang baru saja selesai ngerjakan tugas sekolah!” kata bintang.
Ayah dan mama mengajak bintang untuk mekan siang bersama di sebuah kantin sekolahnya. Karna kebetulan bintang sekolah di yayasan yang berbasis asrama jadi bintang hanya keluar sekolah ketika orang tuanya datang. Jadi tak heran jika ia terlalu girang ketika orang tuanya datang menjemputnya.
Beberapa menit usai makan siang orang tau bintang pamit pada bintang bahwa lusa mereka akan pergi menjenguk kakaknya yang saat ini sedang meneruskan pendidikannya di sebuah perguruan tinggi di bandung.
Sambil mencium bintang mama berkata “bintang mama dan ayah mau pamitan karena lusa kami akan menjenguk kakak bintang d bandung.” Dengan wajah yang tiba-tiba murung bintang bertanya” berapa hari ayah dan mama disana? Kenapa gak waktu liburan kemarin aja kesana, kan bintang bisa ikut juga!.menunjukkan bahwa bintang belum cukup dewasa. “bukan seperti itu  nak, liburan kemarinkan adik-adik masih sekolah kan gak mungkin juga kita menitipkan mereka sama kakek dan nenek, 2 tahun lagi kan bintang juga dah bisa menyusul kakak disana, lagi pula ayah dan mama disana Cuma 10 hari kok, kan kasihan kakak bintang karna ayah dan mama dah 2 tahun gak jenguk.” Sahut ayah bintang.
Dengan agak lesu bintang menyahut “ hati-hati ya yah... ma.... sampaikan salam bintang sama kakak, sampaikan juga kalau bintang rindu banget sama kakak.” Sambil menangis dan menjerit dalam hati seakan keadaan tak pernah berpihak pada nya. Selalu saja orang tua bintang memprioritaskan kakaknya. Namun walaupun demikian ia sangat menyayangi kakaknya dan tak dapat membantah perkataan orang tuanya, apalagi untuk mengatakan apa yang ada didalam hatinya selama ini. Baginya itu adalah hal yang sangat sulit.
“Iya nanti ayah sama mama sampaikan. Ya udah belajar yang rajin ya,,, rajin ibadahnya juga jangan lupa berdo’a sama Allah minta agar bintang bisa menyelesaikan sekolah disini dan melanjutkan sekolah di sekolah kakak sekarang”. Itulah pesan ayah sebelum pergi.
“Breeeeeem.....breeeeeem,,,, suara mobil orang tuanya bintang yang mulai menjauh pergi dari gerbang sekolahnya.
Selangkah bintang melangkahkan kaki keluar dari kantin setetes pula darah keluar dari hidung bintang,begitulah keadaan bintang ketika ia mulai menyimpan banyak fikiran dan rasa lelah dalam hatinya. Ia pun segera mengambil tisu yang ada si kantong baju nya dan langsung membersihkan darah tersebut. Seiring dengan mengalirnya air mata bintang karena khawatir terjadi apa-apa dengan dirinya, jatuh  juga rintikan hujan setetes demi setetes yang semakin lama hujan pun turun dengan lebatnya, sehingga membuat bintang tak dapat kembali ke asramanya dengan segera dan membuat ia lama menunggu.
Setelah beberapa menit muncullahlah seorang lelaki berkulit sawo matang yang datang menghampiri bintang dengan payung ditangannya. 
“Bintang....! ini buat bintang,!” Sahut lelaki itu dengan sebuah senyuman,samil mengulurkan payung ditangannya pada bintang.
“kak rama?.... kok kakak bisa disini sih?” sahut bintang kaget. Berwajahkan malu, namun ia juga bahagia dikarenakan rama adalah seorang kakak kelas yang sejak lama ia kagumi.
“iya bin,,,! Kakak beberapa menit yang lalu gak sengaja lihat orang tua bintang keluar gerbang kantin,, setelah itu hujan turun, ya jadi kakak punya firasat aja kalau bintang tuh belum balik ke asrama karena saat ini hujan dan pasti bintang gak bawa payungkan?”. Tebak rama dengan wajah tersenyum. Menandakan bahwa rama adalah lelaki yang telah lama memperhatikan bintang.
Suasana saat itu pun menjadi sebuah salah satu kenangan yang akan bintang rindukan. Hujan, payung, senyuman... dan hembusan udara yang menjadi melodi perasaan mereka saat itu.
Walau Rama adalah seorang ketua osis yang kelasnya berjarak 2 tahun diatas bintang, namun ia tak segan-segan untuk memberikan perhatian lebih ke Bintang.
Adzan ashar pun mulai berkumandang, kebetulan hujan juga sudah agak redah. Rama pun pamitan untuk kembali keasramanya begitu pula dengan bintang. Dengan membawa payng ia kembali dan mengucapkan terimakasih pada rama.
Sesampainya bintang di asrama teman-teman bintang pun datang ke arah bintang, dan mereka berkumpul di kamar bintang yang luasnya 5x5. Dengan canda mereka terus bertanya pada bintang, “eh bintang, ketemu siapa tadi disana, kok lama banget sih baliknya, padahal tadi kita semua lihat loh orang tua kamu keluar gerbang jam berapa? “ hayoooo jumpa siapa tadi di kantin?”. Sorak teman-teman bintang dikamar.
“ihhhhhhh,,,, kalian ini yaaaa!!! Tadi tuh usai orang tuaku pulang,, aku jumpa sama kak rama, ya kebetulan tadi hujan jadi aku dipinjami payung deh”. Jawab bintang senang.
“Enak ya bintang  jadi kamu ada yang memperhatikan disini,,, coba kita?” kata salah satu teman bintang.
Dengan sedikit senyuman bintang menjawab”karena itulah,kalian tau sendirilah gmna keadaanku dan keluarga ku, mereka lebih memprioritskan adik2 dan kakak ku, sementara aku?Apa saat ini mereka tau apa yang sedang aku rasakan? Apa saat ini mereka tahu apa yang selalu aku impikan? Tapi ya sudahlah, mungkin dengan begini tuhan melatihkuh untuk tetap tegar dan sabar.” Singgung bintang.
Setelah percakapan mereka ketika itu bintang langsung pergi kesebuah gubuk kecil dimana atap-atapnya sedang masa perbaikan dan saat itu hujan turun kembali dengan lebatnya. Ia duduk melamun disana bertemankan ribuan tetesan hujan sembari menenangkan hatinya. Itulah cara bintang untuk menenangkan hatinya dengan bermandikan hujan.
Aneh memang, namun begitulah realitanya. Sejak kecil ia selalu suka bermain dengan tetesan-tetesan hujan yang menetes dari atap rumahnya.
            Waktu semakin berlalu, dan kenaikan kelas pun mulai diumumkan. Akhirnya bintang mendaat peringkat kedua, karena baginya prestasi itu nomor 2 dan pemahaman terhadap pelajaran lah yang utama.  Seiring dengan naik kelasnya bintang, rama, seorang kakak kelas yang selalu dikagumi bintang pun telah menyelesaikan pendidikannya di yayasan tersebut, dan kini melanjutkan pendidikannya di sebuah universitas swasta juga yang letaknya tidak jauh dari universitas kakak bintang.
“bintang kamu tau gak kalau kak rama tuh sekarang sekolah di universitas deat sama kakak kamu loh!” sahut teman bintang yang berada disebelah kiri bintang. “bruuuuuuuk.....” suara buku terjatuh dari genggaman bintang. “yang bener kak rama sekarang sekolah di universitas dekat kakak ku? Kok kak rama gak pernah kasih tau ke aku sih,,,, jahat bangeet!” ekspresi bintang kaget.
“yaudah sih bin,, mungkin kak rama mau kasih kejutan sama kamu!!!” sahut temannya sambil mengambilkan buku bintang yang terjatuh. “apalagi bin,, telepon sana kak rama lu,,!!
perintah teman nya sambil sedikit membuli.
Ketika bintang ingin mengambil hpnya di ruangan kelas sambil berlari, teman-teman bintang pun menjerit dan sambil berlari kearah bintang karena ketika ia berlari menuju kelas ia terpeleset dan pingsan. Kepala bintang terbentur llantai dan ada pendarahan kecil dibagian kepalanya. UKS pun tak sanggup menangani bintang oleh karena itu para guru langsung membawa bintang ke rumah sakit terdekat dan langsung menghubungi orang tua bintang.
Sesampainya dirumah sakit, dokterpun langsung menangani bintang. Suara detik pun mulai terdengar sama seperti suara detakan jantung orang tua bintang, takut jika terjadi sesuatu yang buruk padanya.
“Alhamdulllah,.....” sahut orang-orang yang berdiri disamping bintang karena ia telah siuman.setelah selang dua hari,dokter telah mengizinknnya untuk pulang, karena keadaanya semakin membaik. Didalam mobil mama mengajak ngobrol bintang. “bintang...! mama pun memulai percakapan. Namun tiba-tiba mama membicarakan hal yang pernah disangka-sangka. “bintang, kakak bentar lagi kan wisuda, tau gak kemarin abangnya rama datang kerumah loh, dia bilang ke mama sama ayah kalau dia mau serius sama kakak nak!, disamping itu mama juga dah tau kok kalau bintang lagi deka sama rama kan?, tapi mulai saat ini mama sama ayah sepakat kalau bintang lebih baik jaga jarak sama rama ya..!!! “ . setetes demi setetes air mata  bintang mengalir, hal yang selalu ditakutkan oleh bintang pun terjadi juga. Karena sebelumnya kakak bintang pernah berbagi cerita tentang kedekatannya dengan abangnya rama.
Tak tau harus berkata apa, bintang pun memutuskan untuk tidak menghubungi rama lagi. walau hari demi hari telephon maupun pesan dari rama masuk dan selalu menanyakan kabar bintang, perasaan sedih itu pun tak lekang oleh waktu, bintang tetap saja tidak ingin menyakiti perasaan kakaknya dengan tetap berhubungan dengan rama.dan akhir-akhir ini pun bintang jarang masuk kelas karena sering sakit. Keadaan seperti ini pun berlangsung sampai ia menyelesaikan sekolahnya dan mulai masuk diperguruan tinggi tempat dimana kakaknya juga kuliah. Karena ia tau kampus dimana rama kuliah dekat dengan kampusnya. Maka bintang juga membawa payung yang dulu pernah ia pinjam dari rama ketika hujan turun tepat didepan kantin sekolah.
            “hey bintang.....!!!!! sapa salah seorang temannya. “hey zi...” jawab bintang tersentak kaget. “ kamu ternyata” kata bintang.  “ ngapain  kamu disini?, yuk balik kekelas, dah mulai hujan juga tuh,,, gerimis dah turun.! Yuk balik....! ajak ozi. (temen dekat bintang selama di kampus).
“Gak ah zi!, aku lagi ingin duduk dibawah hujan. Saat ini aku sedang merindukan sebuah kenangan, kenangan yang sempat menjadi bunga dalam hidupku.
Tapii.......,,!!! Ya udah deh ya zi duluan aja masuk sana,, ntar kamu kehujanan juga.!” Pinta bintang pada ozi.
“Ya ampun bintang,, kamu tuh kuno banget ya, kenangan,,, kenagan,,kengaaaan... mulu yang ada difikiran kamu tuh, apa kamu gak pernah berfikir bahwa kenangan itu dapat terjadi lagi apabila kita terus berusaha. Bahkan yang kamu bilang-bilang sebagai kenangan itu bisa aja kan menjadi masa depan kamu nanti.” Tegas ozi sebagai sahabat bintang..
Karena ozi terlalu keras melawan keinginan bintang untuk membunuh jauh-jauh kenangan itu, akhirnya pun bintang menceritakan apa yang terjadi padanya selama ini pada ozi, ozi pun mendengarkannya dengan saksama dan akhirnya pun ia mengrti bahwa antara bintang dan rama telah terjalin sebuah perasaan yang sulit untuk dinamakan.
Ketika bintang menceritakan semua yang terjadi pada ozi, tak lepas pula ia menceritakan tentang penyakit yang selama ini telah dideritanya yaitu kanker hati yang telah menginjak usia 2 tahun dan telah berada di stadium akhir. Hanya keluarga bintanglah yang telah mengetahui tentang hal ini, karena bintang tak ingin orang-orang disekelilingnya terlalu khawatir akannya terutama rama, oleh sebab itu ia tak ingin memberi tau rama akan hal ini. Setelah sebab yang terjadi antara ia dan kakaknya. Seiring dengan mereka bercerita, tanpa disadari hujan pun telah membasahi sekujur tubuh mereka, namun bintang tetap saja melanjutkan ceritanya.
Usai setelah hujan berhenti, tiba-tiba bintang pun kembali ngedrop. Dan ozi pun langsung menggendong bintang kemobil. Dipertengahan jalan  mereka pun berteemu dengan rama yang kebetulan baru keluar dari gerbang kampusnya. Ketika melihat mereka dalam keadaan seperti itu, rama pun mencoba menghindar dan pergi. Namun setelah ia meletakkan bintang dimobilnya, ozi langsung mengejar rama sampai dapat. Dan berusaha menjelaskan bahwa apa yang dilihatnya tidak sama seperti yang dibayangkan. Namun rama tak menghiraukannya. Tapi ozi tak pernah menyerah untuk menjelaskannya. Untuk membuat rama tenang ia menunjukkan payung yang sebelumnya ingin dikembalikan kepada rama.
“rama, kumohon tenang dulu, ini gak seperti apa yang ada dalam fikiran mu!,Sejak kami masuk ke universitas ini, aku dan bintang adalah sahabat baik. Dan ia juga selalu menceritakan apa yang pernah terjadi didalam hidupnya. Termasuk apa yang terjadi diantara kalian selama ini.! Tapi apakah kamu pernah mencoba mendatangi bintang dan menanyakan apa yang telah terjadi dengannya?gak prnahkan!” tegas ozi sambil menenangkan emosi yang ada dalam diri rama.
Dengan mencoba tenang rama bertanya “memangnya apa yang terjadi pada bintang selama aku gak ada didekatnya?”
“bintang sebelumny ingin mengembalikan payung ini ke kamu ram!, tapi sayangnya selama ia berada disini ia belum pernah bertemu sama kamu! Dan sekarang bintang lagi sakit kanker hati ram.”ozi pun menceritakan semua yang dialami bintang.
Dengan rasa sangat menyesal rama pun berlari menghampiri bintang dan meminta maaf padanya. Tanpa membuang-buang waktu lagi mereka langsung membawa bintang kerumah sakit dansegera menghubungi keluarga bintang.
Bintang pun koma dirumah sakit selama 2 hari, dan selama itu keluarga bintang selalu siap sedia menjaga disampingnya. Sampai bintang pun sadar  dan hal yang pertama kali ia tanyakan adalah “apakah langit menangis ma?”, ketika ia menanyakan hal itu mama pun mencoba menahan air matanya sambil berkata” hari ini langit cerah nak, karena menyaksikan bintang telah sadar dari koma!” Sahut mama. “Mama kalau bintang nanti pergi tolong berikan surat ini pada rama ya ma.”bintang pamit dulu ya ma, bintang mau istirahat dulu.makasih banyak ya ma untuk sluruh kasih sayang yang selama ini dah mama dan ayah berikan. Bintang sayang banget sama mama, ayah, kakak, dan adk-adk bintang.” Pmit bintang sebelum nafas terakhirnya. Keluarga bintang pun sangat berduka atas kehilangan seorang yang sangat mereka sayangi.
Seiring dengan duka keluarga bintang, hujanpun turun, seakan langit menangis atas kepergiannya. Sembari pemakaman bintang pun rama turut hadir di sana, ketika itu mama bintang memberikan surat yang berisi:
Untuk kak rama...
Apa kabar kak?
Bintang slalu berharap yang terbaik buat kakak. Walau saat kakak membaca surat ini mungkin bintang telah tiada dilangit, saat itu bintang telah menjadi satu dengan bintang-bintang dilangit. Tau gak kak kenapa dilangit? Karena bintang sangat merindukan hujan, yah hujan yang saat itu pernah memberikan kita kenangan yang sangat bersejarah bagi bintang. Payung itu? Hmmmm dah ada ditangan kakak kan? Maksih banget ya kak, mungkin jika kakak merindukan bintang kak beririlah di bawah ribuan rintikan hujan. Karena mungkin tuhan menghadirkan bintang diantara mereka. Kakak pernah berfikir gak knpa bintang sangat menyukai hujan? Bagi bintang hujan adalah hal yang dapat dijadikan sebagai wadah penampung air mata, ketiaka bintang berada ditengah-tengah derasnya hujan, maka takkan ada satupun yang dapat mengenali bahwa saat itu bintang sedang berduka.
Kak!, selain itu ada lagi hal yang menarik dari hujan bagi bintang. Dari hujan bintang bisa belajar merelakan, dari hujan bintang bisa belajar mengikhlaskan, dari hujan juga bintag bisa belajar menjadi kuat walau harus terjatuh beribukali ke bumi. Itulah yang saat ini sedang bintang lakukan, bintang mencoba erelakan cinta bintang, saat ini juga bintang sedang mencoba bersinar walau petir menyambar disana-sini. Hal yang perlu kakak ketahui bintang sangat mengagumi kak sebanyak rintikan hujan yang membasahi bumi. Namun tali persaudaraan  adalah hal yang nomor satu dibandingkan rasa kagum yang sangat konyol ini. Tapi bintang yakin kok, rasa kagum ini gak akan pernah hilang walau bintang tak dapat lagi bersinar dibumi ini, namun bintang ingin menjadi bintang yang paling terang bersinar dilangit. Dan akan tetap menjadi bintang dihati kakak.
Jika bintang yakin setelah hujan akan ada pelangi yang indah, bintang juga akan sangat yakin bila kita tak dapat bersatu didunia, Tuhan telah mempersiapkan tempat terindah di syurganya. Selamat tinggal kak...... sampai jumpa

                                                                                                Bintangmu....


Dengan sangat meratapi isi suratnya rama pun berusaha tuk bengkit kembali dengan semangat bintang dihatinya. Inilah akhir sebuah perjalanan bintang diantara hujan.





                              Biodata Penulis
Nama lengkap penulis Chindy Chintya Cahya, kelahiran medan, 07 Juni 1999. Ia Seorang mahasiswi program studi Ekonomi Islam di Universitas Darussalam Gontor mantingan ngawi Jawa Timur Indonesia. Selain memiliki hobbi membaca ia juga memilih travelling untuk mendapatkan inspirasi untuk menulis beberapa cerita selanjutnya.  Cerita ini diambil dari sebuah perjalanan hidup dari seorang sahabat yang sempat berbagi cerita dengannya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

sending children to the boarding school

Stay Active

Belajar dari jepang membentuk komunitas pendidik