abstrak "kesiapan sumber daya manusia (tenaga kerja) dibidang pembangunan



Kesiapan sumber daya manusia (Tenaga Kerja) dibidang konstruksi (pembangunan) di Indonesia menghadapi masyarakat ASEAN
abstrak
Persaingan pasar bebas antara negara yang semakin ketat yag menyebabkan para pemimpin ASEAN mengadakan koferensi tingkat tinggi (KTT) pada tahun 1977 di Kuala lumpur Malaysia untuk membahas tentang kesiapan sumber daya manusia untuk menghadapi persaingan pasar bebas dunia, yang kemudian dilanjutkan dengan mendeklarasikan pembentukan MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) 2015 pada oktober 2003 di Bali. Salah satu isi dari kesepakatan ini adalah terbentuknya pasar tunggal dan basis produksi dimana arus barang jasa, investasi dan tenaga kerja bisa bebas bergerak. Tujuan dari kesepakatan ini adalahmeningkatkan daya saing ASEAN serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk bisa menarik investasi asing. Hal ini menegaskan bahwa semua negara yang berada dikawasan asia tenggara memiliki hak dan kewajiban yang sama sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam mutual recoqnition agreement (MRA) yakni kesepakatan ASEAN untuk memberi fasilitas pada para tenaga kerja teramil untuk bisa bergerak secara bebas diwilayah ASEAN. Dikarenakan perekonoian dunia telah sampai pada tingkat kawasan ekonomi yang stabil dan tingkat daya saing yang tinggi, dimana barang, jasa dan investasi bisa bergerak bebas,modal bisa bergerak lebih bebas,pembangunan ekonomi yang setingkat, serta berkurangnya kemiskinan dan sosial-ekonomi ditahun 2020. Pada pembahasan ini masalah yang di hadapi negara-negara berkembang, terutama negara Indonesia sendiri adalah jumlah pengangguran yang cukup tinggi, kualitas SDM dan produktivitas tenaga kerja yang relatif masih rendah, skill yang sangat terbatas, pendidikan yang rendah serta belum memadainya perlindungan terhadap tenaga kerja.dari penjelasan diatas penulisan ini bertujua membahas tentang bagaimana kesiapan negara-negara ASEAN untuk menjalankan kesepakatan MEA terutama untuk Indonesia itu sendiri.

Kata kunci:  Tenaga kerja, Negara-Negara ASEAN, Kesepakatan MEA, Pasar bebas dunia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

sending children to the boarding school

  Sending children to bo a rding school At this time the awareness of Muslims to send their children to school in pesantren is increasing. This is because they have understood that we have been at the end of the age, where education is still purely based on Al-qur'an and sunna is education in pesantren. We need to know, the system implemented in the pesantren is very different from the system implemented by the government as in private schools or cities other than pesantren. In the pesantren the students not only learn in the classroom. Because the activities that are outside the classroom is also an education. Besides pesantren also not only teach about the science of Islamization. But also general sciences such as mathematics, Indonesian, sociology, biography, economics, etc. Therefore students not only get the knowledge of the hereafter but they get 2 science as well as science yait world and the hereafter. This understanding is what has arisen in the minds of Muslims to...
Baca selengkapnya

Stay Active

Gambar
Stay Active J ( Chindy Chintya Cahya) Menjadi aktif bukanlah sesuatu yang sulit. Dalam menjalani dinamika kehidupan kita di Universitas ini hal yang paling utama adalah tetap bergerak. Bergerak dan menggerakkan telah menjadi darah daging dalam keseharian di bumi Darussalam ini. Jika begitu mengapa kita tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk menjadi   orang yang bermanfaat?, jika belum mampu bermanfaat untuk orang lain maka bermanfaatlah untuk diri sendiri. Jangan majrur (pasif), tetaplah bergerak aktif, karena berhenti berarti mati. Selain tidak pernah merencanakan waktu, kesalahan lainnya mengapa seseorang menjadi pasif adalah karena mereka tidak faham akan diri mereka sendiri dan tidak mau memahami bagaimana kepribadian mereka serta target apa yang harus dicapai untuk masa depan. Pernahkah kita merasa hidup begitu monoton, lesu, dan tidak semangat dalam menjalani aktivitas tanpa tau alasannya?,   bisa jadi penyebabnya adalah kita tidak benar-benar mengenali ...
Baca selengkapnya

Belajar dari jepang membentuk komunitas pendidik

Belajar dari jepang membentuk komunitas pendidik Dari mengamati perilaku kehidupan masyarakat Jepang, sebenarnya tergambar bagaimana sebuah komunitas terdidik terlahir dari suatu sifat dan sikap yang sederhana. Yang pertama mari kita lihat bagaimana orang Jepang mengedepankan rasa “malu”. Fenomena “malu” yang telah mendarah daging dalam sikap dan budaya masyarakat Jepang ternyata membawa implikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan. Penulis cermati bahwa di Jepang sebenarnya banyak hal baik lain terbentuk dari sikap malu ini, termasuk didalamnya masalah penghormatan terhadap HAM, masalah law enforcement, masalah kebersihan moral aparat, dsb. Bagaimana masyarakat Jepang bersikap terhadap peraturan lalu lintas adalah suatu contoh nyata. Orang Jepang lebih senang memilih memakai jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan raya. Bagaimana taatnya mereka untuk menunggu lampu traffic light menjadi hijau, meskipun d...
Baca selengkapnya