Ilmu falak dan astronomi
Ilmu Falak dan Astronomi
Defenisi Ibnu khaldun tentang ilmu astronomi adalah ilmu yang
berkaitan dengan gerakan dan peredaran bintang-bintang yang tetap. Astronomi dapat
dimaksud sebagai peraturan bintang yang merupakan cabang sains yang melibatkan
pembelajaran jasad cakrawala, seperti bintang,planet,komet-komet,
nebula,gugusan bintang,galaksi,yang menghasilkan fenomena-fenomena yang berasal
dari luar atmosfer bumi. Astronomi berasal dari bahasa Inggris yaitu astronomy
astro (bintang) nomy (nomos=peraturan) law of stars atau peraturan bintang,
sedangkan dalam bahasa arab sebagai ilmu falak (bulatan
langit,cakrawala,lengkungan langit,) sedangkan dalam Al-qur’an falak
dimaksudkan sebagai garis peredaran atau orbit. Astronomi mempunyai hubungan
yang erat dengan masalah ibadah sehari-hari.
Jika diamati secara spesifik, terdapat perbedaan yang signifikan.
Astronomi mengkaji tentang seluruh benda langit baik matahari, planet,
satelit,bintang, galaksi, nebula dan yang lainnya, sedangkan ilmu falak terbatas pada matahari, bumi dan
bulan itupun hanya posisinya saja sebagai akibat dari pergerakannya. Dari
pergerakan dan peredaran bintang ini dapat diketahui bentuk dan kedudukannya
melalui hitungan gerakannya yang dapat dilihat secara metrik. Dr. Muhammad
Ahmad Sulaiman (guru besar ilmu falak di Institute Nasional penelitian
Astronomi dan Geofisika Helwan Mesir “Astronomi adalah miniatur terhadap
majunya peradaban bangsa” buku penjelas As-sind Hind Al-kabir
Astrolabe Planisferis adallah mesin penghitung analog pertama,
sebagai alat bantu astronomi untuk menghitug waktu terbit dan tenggelam serta
titik kedudukan matahari dan bintang serrta benda langit lainnya pada waktu
tertentu. Astrobale Planisferis menjadi instrumen yang paling penting yang
pernah dibuatdan penentu posisi pada pertengahan abad, merupakan model
dalam semesta yang boleh digenggam
sekaligus ja, matahari untuk mengukur tinggi dan jarak bintang, sedangkan
Chaucer dalam “treatise in the astrolabe”, merupakan alat navigasi utama, hanya
dalam beberapa bulansetelah ditemukannya astrolabe ilmu astronomi meningkat
cepat, dalam islam astrolabe digunakan untuk menentukan waktu matahari terbit
dan naik dari bintang-bintang dalam mengenali jadwal shalat.
Dalam surah Al-mulk:3-4
menjelaskan tentang cakrawala dan
lainnya, dari sinilah orang-orang barat atau ilmuan-ilmuan menguasai ilmu
perbintangan atau astronomi yang artinya:
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang maha pemurah sesuatu yang
tidak seimbang.Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu melihat sesuatu yang
tidak seoimbang?”(3)
“Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali
kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam
keadaan payah”(4)
Adapun manfaat mempelajari ilmu Falak adalah:
-Menjelaskan berbagai konsep tentang dasar-dasar Astronomi yang berkaitan tentang
penentuan waktu-waktu ibadah.
-Menjelaskan peranan ilmu Falak pada awal penentuan waktu Shalat
-Melakukan penghitungan awal waktu Shalat dengan benar
-Menghitung sekaligus mengukur arah kiblat
-Menghitung sekaligus memprediksikan kapan waktu-waktu ibadah
seperti awal dan akhir puasa itu tiba
-Membuat kalender masehi atau hijriyah
-Mengkritisi Arah kiblat dan Musholahyang ada dan diasumsikan tidak
sesuai dengan teori-teori ilmu Falak
-Menumbuhkan sifat toleran bila dari hasil hisab dipridiksi akan terjadi perbedaan
dalam berhari raya.
Komentar
Posting Komentar