MANUSIA DALAM AL-QURAN



MANUSIA DALAM AL-QURAN
Oleh  Chindy Chintya Cahya
1.      Al-basyar
            Manusia dinamakan al-Basyar karena manusia makhluk yang secara qudrati memerlukan aspek-aspek biologis, seperti makan, minum, berkembang biak, tidur, istirahat, bekerja dan lain sebagainya. Fitrah manusia memang bergerak dan dinamis untuk memenuhi aspek-aspek kebutuhan biologis ini Allah SWT memberikan aturan syariah yang benar agar manusia senantiasa mendapat ridha Allah dan menjadi manusia yang sempurna (insan kamil). kata al-Basyar digunakan untuk menyebutkan manusia dalam keadaan yang lebih sempurna, sebagaimana yang termaktub dalam surat [30:20]

2.      Al-Insan
Kata insan terambil dari akar kata uns yang berarti jinak lawan dari binatang liar, harmonis, dan tampak. Pendapat ini, jika ditinjau dari sudut pandang al-Qur’an lebih tepat dari yang berpendapat bahwa ia terambil dari kata nasiya (lupa), atau nasa-yanusu (berguncang).
            Kitab suci al-Qur’an – seperti yang ditulis Bint as-Syathi’ dalam al-qur’an wa Qadhaya al-Insan – sering kali memperhadapkan insane dengan jin/jan. jin adalah makhluk halus yang tidak tampak, sedangkan manusia adalah makhluk yang nyata lagi ramah. .      
            Kata insan, digunakan al-qur’an untuk menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga. Manusia yang berbeda antara satu dengan yang lainya akibat perbedaan fisik, mental, intelektual dan juga spiritual. .       Kata al-insan digunakan untuk menunjukkan esensi manusia. Hal ini dapat terlihat dari surat [15]:26

3.       Al-Ins
Kata Al-Ins dalam Al-Qur’an digunakan sebanyak 18 kali, dari sekian banyak lafadz Al-Ins hampir semua bersanding dengan kata Al-Jin. Walau bersanding tapi kedua kata ini bukanlah kata yang memiliki makna serupa atau kedudukan yang setara. Kata Al-Jin dalam Al-Qur’an menggambagkan suasana yang mencekam dan mengerikan, kebuasan, dan kacau, sedangkan Al-Ins merupakan lawan kata dari Al-Jin yaitu bermakna kelembutan, jinak, dan kedamaian. Dalam maqoyis al-lughoh dan mu’jam ghorib al-quran lil ashfahani lafaz al-insu berarti berbeda dari jin. Dalam mu’jam ghorib al-quran lil ashfahani ditambahkan bahwa al-insu berarti berbeda juga dari sekelompok orang. Dikatakan seperti itu karena banyaknya sifat ramah atau senangnya. Oleh karena itu dikatakan hewan yang jinak.
Kata Al-Ins dari akar katab yang sama dengan kata insaan,an-nas, dari tiga huruf Alif. Nun, dan sin. Walau dari akar kata yang sama tapi ada bedanya :
Letak perbedaan penggunaan antara al-insu, al-nas, al-insanu yaitu:
Al-insu digunakan untuk menunjukkan jenis manusia itu sendiri. Oleh karena itu setiap lafaz al-insu selalu disandingkan dengan al-jin
Dalam bebebrapa konteks al-insu sering bermakna suatu golongan ataupun individu.
Jumlah lafaz al insi di al-Quran ada 18:
Q.S Al-An’am: 112, 128, dan 130
Q.S al-Isro: 88
Q.S Fushilat: 25&29
Q.S al-A’rof:38 &179
Q.S adz-Dzariyat:56
Q.S al-Ahqof: 18
Q.S AR-Rohman: 33,39, 56 &74
Q.S an-Naml:17
Q.S al-Jin: 5&6
4.  An-nas
            Kata An-nas digunakan dalam Al-qur’an adalah untuk menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Makhluk sosial yang dimaksudkan dalam kata ini adalah bahwah manusia tidak bisa berdiri sendiri dan pasti akan bergantung dengan orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sending children to the boarding school

Stay Active

Belajar dari jepang membentuk komunitas pendidik